PHRI Samarinda: Okupansi Hotel Masih Stabil Meski Ada Pengetatan Anggaran Pemerintah Daerah

- Jurnalis

Rabu, 16 April 2025 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samarinda, Kalimantan Timur – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda menyatakan bahwa tingkat hunian hotel di kota ini masih tergolong stabil dan belum terdampak secara signifikan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini sedang dilakukan oleh sejumlah pemerintah daerah (pemda).

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ketua PHRI Samarinda, H. Sulaiman, yang menjelaskan bahwa meskipun ada pengurangan kegiatan dinas luar daerah dari instansi pemerintah, dampaknya belum dirasakan secara nyata dalam penurunan okupansi hotel di Samarinda.

“Memang ada pengetatan dari sisi anggaran, terutama perjalanan dinas, tapi sejauh ini hunian hotel masih cukup stabil. Belum ada laporan dari anggota kami tentang penurunan yang signifikan,” ujar Sulaiman dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (15/4).

Stabilitas Okupansi Pasca Pandemi

Menurut data internal PHRI Samarinda, rata-rata tingkat hunian hotel di Samarinda pada triwulan pertama 2025 berada di kisaran 55-65 persen, angka yang dianggap cukup sehat bagi sektor perhotelan pasca pandemi COVID-19.

“Setelah pandemi, sektor ini cukup terpukul. Tapi sejak pertengahan 2023, kami mulai melihat pemulihan yang stabil, terutama dari kegiatan non-pemerintah seperti pertemuan bisnis, acara keluarga, dan wisata lokal,” jelas Sulaiman.

Ia juga menambahkan bahwa kontribusi sektor swasta dan wisatawan nusantara semakin penting dalam menjaga okupansi hotel. “Ketergantungan pada kegiatan pemerintah memang masih ada, tapi pelaku usaha kini makin kreatif dalam menarik pasar baru,” katanya.

Baca Juga :  Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Utara Disambut Positif, Namun Hadapi Kendala Alergi Makanan Siswa

Efisiensi Pemerintah Daerah

Sejak awal 2025, sejumlah pemda di Kalimantan Timur termasuk Pemkot Samarinda mulai melakukan langkah-langkah efisiensi belanja, terutama pada pos perjalanan dinas dan kegiatan luar daerah. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari penyesuaian terhadap transfer dana pusat dan optimalisasi belanja daerah.

Namun, menurut PHRI Samarinda, kebijakan tersebut belum memberikan efek langsung pada tingkat hunian hotel karena beberapa faktor penyeimbang masih berjalan.

“Kami memahami kebijakan efisiensi ini, tapi aktivitas lain tetap berjalan. Misalnya, event-event lokal, pertemuan organisasi, dan kegiatan swasta yang terus tumbuh. Ini yang menjadi bantalan utama sektor kami,” ujar Sulaiman.

Strategi Bertahan dan Beradaptasi

Di tengah dinamika ini, pelaku industri perhotelan di Samarinda terus melakukan berbagai inovasi. Beberapa hotel telah menyesuaikan paket layanan mereka agar lebih menarik bagi pasar lokal, termasuk diskon untuk staycation, paket meeting hemat, hingga kerjasama dengan pelaku UMKM kuliner.

Sulaiman menambahkan bahwa pelaku usaha juga mulai lebih aktif memanfaatkan platform digital untuk menjaring tamu. “Pemasaran digital sekarang menjadi kunci. Banyak hotel yang dulu tidak aktif secara online, sekarang mulai menggunakan media sosial dan aplikasi pemesanan digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Baca Juga :  10 Fakta Kota Balikpapan yang Jarang Orang Ketahui

Harapan terhadap Pemerintah

Meskipun kondisi masih tergolong aman, PHRI Samarinda tetap berharap ada komunikasi yang intens antara pemerintah daerah dan pelaku industri perhotelan. Hal ini penting agar jika efisiensi anggaran dilakukan secara besar-besaran, sektor perhotelan bisa segera menyesuaikan langkah.

“Jika memang ada rencana pemangkasan anggaran kegiatan luar daerah dalam jumlah besar, kami harap ada diskusi lebih awal agar pelaku industri bisa bersiap,” kata Sulaiman.

Ia juga mendorong agar pemerintah terus mendorong event-event lokal yang bisa menggerakkan ekonomi daerah tanpa harus melibatkan perjalanan dinas dalam skala besar.

“Kami optimis dengan kolaborasi yang baik, industri ini bisa terus bertahan dan bahkan tumbuh,” tutupnya.

Di tengah tantangan ekonomi dan pengetatan anggaran daerah, sektor perhotelan di Samarinda masih menunjukkan ketahanan yang cukup baik. PHRI Samarinda menegaskan bahwa okupansi hotel belum terdampak signifikan, namun tetap waspada terhadap potensi perubahan kebijakan pemerintah. Dengan adaptasi yang cepat dan strategi pemasaran yang tepat, pelaku usaha diharapkan bisa terus menjaga stabilitas sektor ini di masa mendatang.

Berita Terkait

Marbot Masjid Baiturrahman Samarinda Diberangkatkan Umrah Gratis
Samarinda Siap Sambut 2.000 Peserta Rakernas X PKK
SMA 10 Samarinda Jadi Sekolah Garuda, Prof Stella Tinjau Pengelolaan
Zairin Zain Diperiksa Terkait Dana Hibah Rp 100 M DBON
Pemuda Kaltim Diminta Sigap Manfaatkan Peluang IKN
Kades Muara Muntai Ilir Tegas Tolak Damai Usai Diserang
Dua Warga Diduga Terpapar Covid-19, Dinkes Kukar Minta Warga Tetap Tenang
Aksi Kekerasan di Depan Polisi: Kades Muara Muntai Ilir Diserang Preman Saat Mediasi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:37 WIB

Marbot Masjid Baiturrahman Samarinda Diberangkatkan Umrah Gratis

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:14 WIB

Samarinda Siap Sambut 2.000 Peserta Rakernas X PKK

Kamis, 19 Juni 2025 - 20:33 WIB

SMA 10 Samarinda Jadi Sekolah Garuda, Prof Stella Tinjau Pengelolaan

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:44 WIB

Zairin Zain Diperiksa Terkait Dana Hibah Rp 100 M DBON

Senin, 16 Juni 2025 - 14:08 WIB

Pemuda Kaltim Diminta Sigap Manfaatkan Peluang IKN

Berita Terbaru

clippervideo.id

Cara clippervideo.id Memoles Footage untuk Branding dan Bisnis

Senin, 22 Des 2025 - 11:29 WIB

clippervideo.id

Teknik Editing clippervideo.id yang Mengubah Kesan Video Secara Drastis

Senin, 22 Des 2025 - 11:12 WIB

clippervideo.id

Bagaimana clippervideo.id Menjadikan Video Kamu Lebih Sinematis

Senin, 22 Des 2025 - 10:53 WIB

clippervideo.id

Dari Rekaman Tak Terpakai ke Konten Populer Bersama clippervideo.id

Senin, 22 Des 2025 - 10:35 WIB