Samarinda — Wajah haru dan syukur tampak jelas dari Mulyadi, seorang marbot yang telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di Masjid Baiturrahman Samarinda. Pria paruh baya ini tidak menyangka bahwa pengabdiannya yang tulus akan mengantarkannya ke Tanah Suci secara gratis.
Mulyadi terpilih sebagai salah satu marbot berprestasi yang mendapatkan hadiah umrah dari program sosial keagamaan yang digagas oleh Pemerintah Kota Samarinda bekerja sama dengan sejumlah donatur dan organisasi keagamaan. Program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada marbot dan pengurus masjid yang selama ini berjasa dalam menjaga dan memakmurkan tempat ibadah.
“Saya merasa sangat dihargai. Tidak pernah membayangkan bisa menginjakkan kaki ke Makkah dan Madinah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memperhatikan marbot seperti saya,” ujar Mulyadi dengan mata berkaca-kaca, saat diwawancarai usai penyerahan simbolis paket umrah di halaman Masjid Baiturrahman Samarinda, Rabu (25/6/2025).
Pengabdian Sejak 2008
Mulyadi telah menjadi marbot di Masjid Baiturrahman Samarinda sejak tahun 2008. Ia bertugas membersihkan area masjid, mengatur peralatan salat, hingga membantu mempersiapkan kegiatan keagamaan seperti ceramah dan pengajian.
Meski penghasilan sebagai marbot tidak seberapa, Mulyadi mengaku tidak pernah mengeluh. Baginya, bekerja di masjid adalah bentuk ibadah yang membawa ketenangan hati. Ia juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu hadir sebelum waktu salat tiba untuk memastikan kenyamanan jamaah.
“Bukan soal gaji atau upah, tapi lebih kepada keberkahan. Saya selalu yakin, rezeki itu akan datang dari jalan lain kalau kita ikhlas,” ujarnya.
Dihargai dan Diakui
Program umrah gratis untuk marbot seperti Mulyadi merupakan langkah nyata dari pemerintah untuk mengangkat derajat petugas masjid. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam sambutannya mengatakan bahwa para marbot memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan rumah ibadah.
“Kita harus menghargai orang-orang yang selama ini bekerja di balik layar, menjaga masjid tetap bersih, indah, dan nyaman. Merekalah pahlawan keimanan yang kadang terlupakan,” ucapnya.
Pemberangkatan umrah direncanakan pada akhir tahun 2025 dan akan diikuti oleh 10 marbot pilihan dari berbagai masjid di Samarinda, termasuk Mulyadi dari Masjid Baiturrahman Samarinda.
Masjid Baiturrahman, Simbol Keberagaman dan Keteguhan
Masjid Baiturrahman Samarinda sendiri dikenal sebagai salah satu masjid besar dan aktif dalam kegiatan dakwah serta sosial. Terletak di kawasan strategis, masjid ini menjadi pusat kegiatan umat Islam, mulai dari salat berjamaah, pengajian rutin, kajian tafsir, hingga kegiatan sosial seperti pembagian sembako dan santunan anak yatim.
Tak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, masjid Baiturrahman Samarinda juga sering menjadi destinasi religi bagi warga dari luar kota. Arsitektur masjid yang khas dan lingkungannya yang bersih membuatnya menjadi tempat yang menenangkan untuk beribadah.
Harapan ke Depan
Mulyadi berharap, program seperti ini bisa terus dilanjutkan dan diperluas agar semakin banyak marbot yang mendapat penghargaan serupa. Ia percaya bahwa semangat pengabdian akan tumbuh lebih kuat bila disertai dengan perhatian dan dukungan dari pemerintah maupun masyarakat.
“Semoga ke depan, bukan hanya marbot, tapi juga guru ngaji dan pengurus TPQ yang mendapatkan perhatian seperti ini,” katanya.
Tak lupa, Mulyadi berpesan kepada generasi muda untuk tidak ragu mengabdi di lingkungan masjid. Menurutnya, keberadaan anak-anak muda sangat dibutuhkan untuk melanjutkan estafet dakwah dan menjaga eksistensi masjid sebagai pusat peradaban Islam.
“Jangan malu jadi marbot. Ini bukan pekerjaan rendahan, tapi ladang pahala,” ujarnya tegas.











